Habis Gelap Terbitlah Terang Ala Juventus
Turin - Habis gelap terbitlah terang. Begitulah perumpamaan untuk Juventus, yang baru saja mengunci titel juara Liga Italia untuk delapan kali beruntun.
Kemenangan itu sudah cukup membuat Juventus takkan mampu dikejar lawan-lawannya lagi di Serie A musim ini. Dengan menyisakan lima pertandingan, Bianconeri sudah mendulang 87 poin, unggul 20 angka dari Napoli.
Keberhasilan ini membuat Juventus berhasil merebut Scudetto ke delapan kalinya secara berturut-turut. Capaian itu adalah rekor terbaru di Eropa, di mana belum ada satu klub pun di Liga Italia, Inggris, Spanyol, Prancis, dan Jerman, mampu menjuarai liga delapan kali beruntun.
Gelar Scudetto juga menjadi pelipur lara bagi Juventus, yang gagal di Liga Champions. Beberapa hari lalu, sebelum mengunci Scudetto ini, awal gelap justru menyelimuti Allianz Stadium, saat tim asuhan Massimiliano Allegri itu disingkirkan Ajax Amsterdam di perempatfinal.
Setelah berimbang 1-1 pada leg pertama di Amsterdam, Juventus justru kalah 1-2 dari Ajax di Turin, Rabu (17/4/2019) dini hari WIB. Raksasa Serie A itu kandas dengan agregat 2-3.
Kegagalan di Liga Champions itu banyak dianggap tamparan pedas bagi Juventus. Pasalnya, mereka sudah berinvestasi mahal untuk meraih Si Kuping Besar, salah satunya dengan mendatangkan Cristiano Ronaldo di awal musim.
Baca juga: Juventus Melawan Kemarahannya Demi Scudetto
|
Ronaldo, yang dibeli Juventus dari Real Madrid senilai 100 juta euro, disebut-sebut bisa menjamin gelar Liga Champions untuk Juventus. Maklum, pemain Portugal itu sudah lima kali menjuarainya, plus berstatus top skorer Liga Champions sejauh ini.
Tapi, Juventus akhirnya kandas juga di perempatfinal dan harus mencobanya tahun depan. Beberapa hari berselang, La Vecchia Signora pun membayar kegagalan itu dengan mengunci titel juara Liga Italia.
Habis gelap, terbitlah terang bagi Juventus. Setelah gagal di Liga Champions, Juventus menunjukkan kedigdayaannya di Liga Italia malam tadi
Post a Comment