Header Ads


http://816aman.com/

December 31, 2010(Special) FILM INDONESIA PALING MEMUASKAN & MEMUAKKAN SEPANJANG 2010

December 31, 2010

(Special) FILM INDONESIA PALING MEMUASKAN & MEMUAKKAN SEPANJANG 2010


Sebelum menapaki hari demi hari di tahun 2011, ada baiknya kita berdoa sejenak terutama buat kemajuan perfilman Indonesia di masa yang akan datang. Berdoa mulai... Selesai...

So, bagaimana menurut kalian perfilman Indonesia sepanjang tahun 2010 kemarin ? Memuaskan, biasa saja atau malah justru memilukan ? Setiap orang tentu punya pendapat yang berbeda - beda, tapi jika saya boleh mengutarakan pendapat (lah, kan blog ini emang punya lu!), maka yang terakhirlah yang paling bisa menggambarkan kondisi perfilman nasional tahun lalu. Fakta menunjukkan, kemerosotan terjadi hampir di semua sektor, tidak hanya secara kualitas namun juga jumlah penonton ! Hingga Desember 2010, satu - satunya film yang mampu meraih angka keramat 1 juta penonton hanyalah Sang Pencerahsementara lainnya cuma mentok di angka ratusan ribu saja. Namun yang lebih membuat saya ingin menangis, menjerit dan bunuh diri (Oke, yang terakhir abaikan saja) adalah kenyataan bahwa dari 82 film Indonesia yang dilempar ke pasaran sepanjang tahun 2010, yang bisa dikategorikan bagus tidak mencapai 20 buah! Mengerikan sekali, bukan ? Tidak aneh jika kemudian banyak pecinta film yang kehilangan kepercayaannya kepada film nasional dan akibatnya film bagus pun ikut menjadi korbannya..
Nah, untuk edisi akhir tahun ini, Cinetariz akan mencoba untuk mengulas secara singkat film - film apa saja yang berhasil membuat saya puas dan optimis akan perkembangan film nasional serta film - film yang layak dilempar batako dan dicaci maki saking buruknya. Karena keterbatasan waktu dan halaman (halah, alasan. Emang dasarnya males aja!) maka tiap kategori hanya akan memuat masing - masing 5 film saja. Pilihan saya dan para pembaca yang budiman bisa saja sangat berbeda, jadi ditunggu komentarnya, Oke ?

Baiklah, saya mulai daftar ini dari yang positif terlebih dahulu agar kalian membacanya juga ikutan semangat, hehe. Dari sekitar belasan film Indonesia yang berhasil membuat saya puas dan memang layak disebut sebagai karya seni di tahun 2010, inilah 5 terbaik versi saya.

MEMUASKAN


#1 MINGGU PAGI DI VICTORIA PARK

Inilah film Indonesia pertama yang saya tonton di bioskop yang mampu membuat saya standing ovation di akhir film ! (halah, mulai deh lebaynya) Tapi itu benar, saya memang melakukannya, bodo amatlah ya sama penonton lain toh jumlahnya cuma segelintir aja (cuma 8 orang, bo!). Lola Amaria memotret kehidupan TKW yang tidak melulu berisi penderitaan, di Hongkong mereka hidup makmur. Naskah yang kuat didukung teknis yang keren dan akting dari Titi Sjuman + Lola Amaria yang membuat saya sujud sembah saking apiknya membuat Minggu Pagi di Victoria Park layak buat menduduki posisi pertama film Indonesia terbaik tahun 2010. Ayo dong para pecinta film, tonton film ini dijamin gak bakalan nyesel!

#2 HARI UNTUK AMANDA

Sekilas Hari Untuk Amanda terlihat sebagai film yang klise dilihat dari poster dan sinopsisnya, tapi jangan salah, ini adalah film yang cerdas! Jika generasi remaja pernah memiliki Dian Sastro dan Nicholas Saputra, maka mereka yang lebih dewasa mempunyai Oka Antara dan Fanny Fabriana. Naskahnya sangat sederhana memang bahkan mendekati klise, namun eksekusinya yang apik membuat Hari Untuk Amanda tidak jatuh menjadi film romantis yang gombal. Disinilah Oka Antara menunjukkan akting terbaiknya. Chemistry dengan Fanny pun begitu kuat. Mungkin inilah film romantis dewasa paling manis yang pernah saya tonton dalam satu dekade terakhir. Santai kayak di pantai, slow kayak di pulau.


#3 SANG PENCERAH

Terlepas dari segala kontroversi dan kekurangannya, Sang Pencerah layak disebut sebagai salah satu film Indonesia terbaik tahun 2010. Bukan karya terbaik Hanung Bramantyo, namun terlihat jelas Sang Pencerah digarap sangat serius dan begitu rapi. Unsur teknisnya memuaskan dan akting dari para pemerannya pun layak mendapat acungan jempol. Sebuah tontonan yang mencerahkan dan memang dibutuhkan oleh para penonton film Indonesia yang selama berbulan - bulan lamanya dijejali oleh tontonan yang tidak mendidik.

#4 RUMAH DARA

Rumah Dara memang bukan pionir genre slasher di perfilman Indonesia, namun yang pertama kali menghadirkan genre 'the real slasher' di Indonesia ya Rumah Dara ini karena sang pionir ternyata cuma menjadikannya tempelan belaka. Adegan penuh muncratan darah, kekerasan, hingga potongan tubuh yang bergelimpangan dimana - mana ditampilkan cukup berani disini hingga memaksa LSF turun tangan. Tensi ketegangan berhasil terjaga di sepanjang film, sesuatu yang jarang ditemui di film horor lokal saat ini. Namun yang paling mencuri perhatian tentu saja Shareefa Daanish sebagai Ibu Dara. Tatapannya itu lho, bikin merinding disko!

#5 ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI

Untuk urusan membuat film berkualitas sih Deddy Mizwar memang jagonya. Disini, Bang Deddy sekali lagi mengangkat isu sosial dan menyampaikannya dengan santai tanpa mencoba untuk menggurui. Memakai banyak pemain amatir yang memang asli anak jalanan dipadu dengan para pemain senior justru membuatnya terasa lebih segar dan 'nyata'. Selama 2 jam, emosi saya berhasil diaduk - aduk, bercampur antara rasa sedih, haru sekaligus senang. Dipenuhi dengan dialog cerdas nan menggelitik membuat film yang menjadi wakil Indonesia di ajang Oscar 2011 semakin apik saja. Sayangnya, sponsor yang bertebaran dimana - mana membuat mata ini terasa 'sakit'.

Honorable Mentions :

3 HATI 2 DUNIA 1 CINTAMADAME XTANAH AIR BETABEBEK BELURAKU ATAU DIA ?, dan I KNOW WHAT YOU DID ON FACEBOOK. 

Guilty Pleasure :

TEREKAM >> satu - satunya film buatan Nayato yang bisa membuat saya terhibur.


MEMUAKKAN


Sebentar, beri saya waktu sejenak buat bernafas karena saya belum siap untuk membahasnya. Ini berarti, saya harus mengingat kembali kenangan - kenangan buruk film Indonesia sepanjang tahun 2010. Saya rela disuruh terjun dari puncak Empire State Building daripada harus berurusan dengan Nayato, KKD dan kroni - kroninya. Duh. Ya, otak saya berhasil dengan sukses mereka orak arik dan dinodai tanpa ada sedikit pun usaha un
tuk bertanggung jawab *jari tengah buat liga Nayato!* Maaf jika postingan berikut ini akan berisi kata - kata kurang sedap untuk dibaca, maklum saja penulisnya lagi depresi tingkat tinggi jadi semua bahan asal dimasukkan tanpa ada pertimbangan (ini ngomongin tulisan apa masakan ya ?). Jadi saya mohon dengan sangat kepada KKD, Nayato atau para sutradara yang sangat MENCINTAI mereka berdua, jangan lagi membuat film seperti ini di tahun 2011, atau kalau tidak ... Angkat kaki sekarang juga! *halah*

No comments