Trump Sebut AS-China Mau 'Rujuk', Perang Dagang Usai?
Foto: Reuters
Jakarta - Amerika Serikat (AS) dan Cina sepakat untuk membicarakan masalah ketegangan dagang yang terjadi beberapa waktu terakhir. AS akhirnya sepakat untuk tidak memberlakukan tarif baru untuk ekspor Cina.
Mengutip Reuters, Sabtu (29/6/2019) Presiden AS Donald Trump mengatakan negosiasi tersebut berjalan lancar dan akan kembali ke jalur semula. Apakah ini tandanya perang dagang akan usai?
Ketegangan dagang tersebut merugikan kedua negara miliaran dolar AS dan mengganggu produksi, pasokan hingga kondisi pasar yang kacau.
Kantor berita Xinhua mengungkapkan AS memang tidak akan memberlakukan tarif baru pada ekspor Cina.
Trump menjelaskan pertemuan dengan Presiden Cina ini berjalan lancar dan baik. Trump menyebutkan tidak memiliki permusuhan terhadap China dan berharap hubungan yang lebih baik antara kedua negara.
"Pertemuan kami dengan Presiden Xi berjalan lancar dan baik. Kami membahas banyak hal dan kami akan segera kembali seperti semula dan melihat apa yang terjadi ke depan," kata Trump.
Dia mengungkapkan, pertemuan ini akan menjadi kesepakatan perdagangan yang adil dan bersejarah. Namun sayang, Trump belum mau menjelaskan apa maksud perkataannya tersebut.
Ketegangan dagang antara AS dan China seperti masalah Huawei Technologies turut mengancam pertumbuhan ekonomi global.
"Ketegangan dagang antara AS dan Cina sangat sulit, mereka berkontribusi pada perlambatan ekonomi global," ujar Presiden Komisi Eropa, Jean Claude Juncker pada hari pertama KTT G-20.
Mengutip Reuters, Sabtu (29/6/2019) Presiden AS Donald Trump mengatakan negosiasi tersebut berjalan lancar dan akan kembali ke jalur semula. Apakah ini tandanya perang dagang akan usai?
"Kami segera kembali ke jalur semula," kata Trump.
Pertemuan yang digelar di sela-sela konferensi G-20 ini diharapkan dapat meredakan ketegangan dagang antara AS dan Cina yang beberapa waktu ini turut mempengaruhi perekonomian kedua negara.Ketegangan dagang tersebut merugikan kedua negara miliaran dolar AS dan mengganggu produksi, pasokan hingga kondisi pasar yang kacau.
Kantor berita Xinhua mengungkapkan AS memang tidak akan memberlakukan tarif baru pada ekspor Cina.
Trump menjelaskan pertemuan dengan Presiden Cina ini berjalan lancar dan baik. Trump menyebutkan tidak memiliki permusuhan terhadap China dan berharap hubungan yang lebih baik antara kedua negara.
"Pertemuan kami dengan Presiden Xi berjalan lancar dan baik. Kami membahas banyak hal dan kami akan segera kembali seperti semula dan melihat apa yang terjadi ke depan," kata Trump.
Dia mengungkapkan, pertemuan ini akan menjadi kesepakatan perdagangan yang adil dan bersejarah. Namun sayang, Trump belum mau menjelaskan apa maksud perkataannya tersebut.
Ketegangan dagang antara AS dan China seperti masalah Huawei Technologies turut mengancam pertumbuhan ekonomi global.
"Ketegangan dagang antara AS dan Cina sangat sulit, mereka berkontribusi pada perlambatan ekonomi global," ujar Presiden Komisi Eropa, Jean Claude Juncker pada hari pertama KTT G-20.
Post a Comment